LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Pengangkutan Batu Gajah dari galian C diduga Ilegal untuk proyek kejar tayang di akhir Tahun di Gampong Jaba Menuai protes warga 7 Desa di Kecamatan Peudada Bireuen pada Rabu 15 Desember 2021.
Warga 7 Desa tersebut menahan belasan Truck pengangkut batu gajah dari galian C ilegal yang dianggap bisa merusak jalan Desa.
“Ia benar, kami menahan semua Truck pengangkut batu Gajah itu karena tidak ada konfirmasi dengan perangkat dari 7 Desa,” demikian pengakuan Keuchik Gampong Ikue Alue Hurriman
Hurriman mengatakan, pengambilan batu gajah dari Tambang ilegal itu dibawa ke Proyek pengamanan tebing di Leubue Kecamatan Makmur yang dikerjakan oleh kontraktor Zia Urrahman atau H. Uun
Ketua BKAD Peudada tersebut juga mengatakan Batu Gajah itu sudah lama diambil di Gampong Jaba Peudada serta sudah beberapa kali menuai protes masyarakat karena merusak jalan Desa setempat.
“Namun mereka tidak mengindahkan protes dari masyarakat, terus diambil makanya masyarakat dari 7 Desa menahan Truck pengangkut saat membawa keluar batu gajah,” sebut Keuchik Hurriman
Pantauan awak media di lapangan, terdapat dua unit Excavator yang mengeruk tanah untuk mengambil batu gajah dan sejumlah Truck pengangkut.
Namun sekitar Pukul 4,30 WIb karena menuai protes masyarakat alat berat dibawa keluar dan pekerjaannya di stop.
Secara terpisah pria yang akrab disapa Ampon Baren yang juga merupakan penanggung jawab Galian C diduga ilegal itu membenarkan bahwa masyarakat di 7 Desa melakukan protes dan menahan Truck pengangkut.
“Ia benar, masyarakat di 7 Desa menahan Truck pengangkut dengan alasan dapat merusak jalan, jadi terpaksa dihentikan,” kata pria yang akrab dipanggil Ampon Baren
Ia juga menuding warga di 7 Desa tersebut meminta kutipan per Truck 10 Ribu rupiah.
“Mereka meminta 10 ribu per Truck di setiap Desa, kan ini tidak mungkin karena ada banyak Desa yang kita lalui,” ketusnya
Karena tidak ada titik temu dengan masyarakat di 7 Desa akhirnya kita hentikan pengambilan Batu Gajah, padahal masih ada 30 Truck lagi yang belum diambil.
“Sudah kita stop dan akan dipindah ke Jeunib, seharusnya pemerintah dan DPR tidak menganggarkan untuk proyek yang menggunakan Batu Gajah,” pungkasnya kepada awak media
Sementara itu Keuchik Gampong Jaba belum mengangkat Telelpon yang dihubungi berkali-kali oleh awak media (M. Reza/Red)