Respon Keluhan Warga, HRD Tinjau Proyek Bendungan Krueng Pasee

LINTAS NASIONAL – ACEH UTARA, Anggota Komisi V DPR-RI H. Ruslan M. Daud atau akrab disapa HRD meninjau Bendungan Krueng Pasee di Desa Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia dan Maddi Kecamatan Nibong Kabupaten Aceh Utara pada Senin 9 Mei 2022 Siang.

Kunjungan HRD untuk meninjau proyek rehabilitasi Krueng Pasee yang menyebabkan kemacetan air bagi Petani di Sembilan Kecamatan yang ada di Aceh Utara, yakni Kecamatan Meurah Mulia, Syamtalira Bayu, Samudera, Nibong, Tanah Luas, Matang Kuli, Syamtalira Aron dan Tanah Pasir

“Ada sedikit kendala di proyek ini namun kita serahkan ke Kementerian dan tujuan kesini untuk mengawasi setelah menerima laporan dari masyarakat,” ujar HRD

Anggota DPR-RI Fraksi PKB itu mengatakan setelah melakukan konfirmasi dengan pihak Balai Propinsi Aceh ada miskomunikasi antara masyarakat dengan dengan kontraktor pelaksana.

“Itu hanya hal teknis, karena kontraktornya bukan dari Aceh melainkan luar Aceh, seharusnya kontraktor harus hadir untuk mendengarkan aspirasi masyarakat tapi karena masih lebaran kita maklumi saja,” ungkap Bupati Bireuen periode 2012-2017 tersebut

Kata Ruslan, desakan masyarakat adalah hal yang wajar, ia berharap pihak rekanan untuk segera menuntaskan proyek ini agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Tentunya kami menginginkan hal yang sama dengan masyarakat, kita ingin jembatan sementara ini ini diselesaikan tanpa hambatan, nantinya jembatan ini akan dibuat seperti biasa karena akan dilewati oleh anak-anak sekolah, kami tegaskan Kepada pihak Balai, Kontraktor agar diselesaikan secepat mungkin,” tegas HRD

Dalam kunjungan tersebut HRD didampingi Ketua DPC PKB Aceh Utara/ TA DPR RI, Tgk Samsul Bahri Ishak, Kadis PUPR Aceh Utara Edi Anwar ST diwakili Kabid Sumber Daya Air (SDA), Jaffar, para Camat dari sembilan kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Tomas, pengurus dan simpatisan PKB.

Sementara itu ketua Forum Komunikasi Peduli Krung Pasee ( FKPKP) , Ismail Yusuf menuturkam warga di 9 Kecamatan berharap Bendungan Krueng Pasee agar segera diselesaikan.

“Saat ini sangat menyedihkan, dengan adanya proyek tersebut petani di 9 Kecamatan tidak bisa bercocok tanam karena terhambatnya aliran air,” ujar Ismail Yusuf

Ia berharap Proyek Krueng Pase segera diselesaikan sesuai perencanaan agar para petani bisa kembali turun ke sawah seperti biasa.

“Ini harapan kami bagi pihak Pemerintah, DPRRI kontraktor agar segera diselesaikan secepatnya,” pintanya (Munawir)