LINTAS NASIONAL, BIREUEN, PT Bank Aceh Syariah (PT BAS) merupakan satu-satunya Bank Daerah yang dibangun untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Aceh.
Bank Aceh didirikan pada tahun 1973 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Aceh (PT BPD Aceh). Pendirian tersebut dipelopori oleh Pemerintah Daerah beserta tokoh masyarakat dan tokoh pengusaha swasta di Aceh atas dasar pemikiran perlunya suatu lembaga keuangan yang berbentuk Bank.
Kini, Bank kebanggaan masyarakat Aceh yang dimodali dengan anggaran Pemerintah itu sudah berdiri di Seluruh Kabupaten/Kota bahkan hampir di setiap Kecamatan.
Namun, baru-baru ini, tepatnya menyambut Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi publik dikejutkan dengan penyaluran Daging Meugang kepada puluhan Anggota DPRK dari Bank Aceh Syariah Bireuen.
Apakah sudah menjadi program Bank Aceh tiap Tahun ataupun memang permintaan dari para Anggota Dewan dan para pejabat lainnya di Kabupaten Bireuen serta terkait sumber Dana hingga saat ini pihak Bank Aceh masih belum memberikan jawaban.
Untuk diketahui, Bank Aceh Cabang Bireuen, hingga saat ini Pemkab sudah mengucurkan Dana APBK sebesar Rp 26.468.840.000 untuk penyertaan modal, hal itu sebagaimana tuntutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Pemkab Bireuen untuk Bank Aceh Syariah.
Kehadiran Bank yang dibiayai dengan uang negara itu tidak hanya melayani simpan pinjam dan pengkreditan, namun juga mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Berbicara modal juga harus menghitung keuntungan, namun Bank Aceh Cabang Bireuen yang sudah menguras APBK 26 Milyar lebih, tidak pernah mempublikasikan berapa keuntungan yang didapat Daerah Tiap Tahun.
Bagitu juga terkait berapa Dana Corporate Social Responbilities (CSR) yang dikeluarkan per Tahun sebagai perwujudan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Masyarakat Bireuen tidak pernah ada yang tahu, berapa Dana CSR yang dikeluarkan Bank Aceh per Tahun dan untuk apa saja dana Sosial tersebut dan bagaimana cara mendapatkannya.
Selama ini, hanya sebagian kecil yang terpublish, diantaranya bantuan pembangunan beberapa unit rumah Dhuafa serta bantuan-bantuan kecil lainnya, terkait jumlah yang dikeluarkan per Tahun masih menjadi misteri di kalangan masyarakat.
Menyambut Meugang jelang Ramadhan 1444 H/2023 M, PT. Bank Aceh Cabang Bireuen mempublish menyerahkan 1 ekor Sapi melalui Pemkab untuk diserahkan ke masyarakat miskin.
Selanjutnya pihak Bank Aceh juga menyerahkan puluhan paket Daging Meugang untuk Anggota DPRK Bireuen yang kemudian menjadi heboh di kalangan masyarakat dan media sosial.
Banyak masyarakat mempertanyakan atas dasar apa Bank Aceh menyalurkan Daging Meugang untuk para anggota Dewan, apakah mereka juga layak mendapatkan belas kasihan dari Bank Aceh? karena dana CSR hanya diperuntukkan untuk masyarakat kecil.
Tentunya banyak masyarakat yang kecewa, seharusnya pihak Bank Aceh Cabang Bireuen lebih peka terhadap kondisi ekonomi masyarakat kecil.
Salah satu anggota Dewan menyebutkan, sebenarnya hal itu sangat memalukan apalagi sudah diketahui oleh publik namun ia sendiri tidak mengetahui apakah itu inisiatif dari Bank Aceh atau memang permintaan.
“Kami dapat informasi ada paket Daging Meugang dari Bank Aceh, Sudah dibagikan, ya kita ambil saja,” kata salah satu anggota Dewan (Red)