(Editorial) Balada Politik Apa Syaron Dari Aceh Timur Bereh ke Aceh Timur Peudeh

Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul Bin Syamaun Alias Apa Syaron (ist)

Tanpa disangka-sangka, akhirnya Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul Bin Syamaun melayangkan gugatan terhadap Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA) yang dipimpin Muzakkir Manaf alias Mualem.

Syahrul Bin Syamaun dalam kapasitasnya sebagai ketua DPW PA Wilayah Aceh Timur yang diberhentikan oleh Mualem keberatan dengan keputusan tersebut, berbagai upaya telah ditempuhnya seperti melaporkan ke ke Tuha Peut/Mahkamah Partai Aceh tapi tidak digubris.

Hal ini membuat Syahrul berang bukan kepalang, ia mengambil sikap gentleman dengan menggugat Mualem melalui kuasa hukumnya dari Lawfirm MRM ke Pengadilan Negeri Banda Aceh, langkah yang diambil Syahrul sangat normatif dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Wakil Bupati Aceh Timur Syahrul Syamaun Gugat Mualem ke Pengadilan

Langkah Syahrul memang mengejutkan semua pihak terutama bagi sebagian masyarakat Aceh Timur, langkahnya kali ini tergolong berani dan bisa jadi ia tak mampu membendung akumulasi kekecewaan terhadap keputusan DPA-PA.

Syahrul merasa tidak dianggap apa-apa dan dihargai, padahal menurutnya ia sudah banyak berbuat dalam membesarkan dan memenangkan Partai Aceh di Aceh Timur, mungkin karena faktor inilah yang membuat ia merasa tidak boleh diam dan harus memperjuangkan terlebih ini menyangkut marwah dan harga dirinya sebagai Eks Petinggi GAM.

Kasus Syahrul Bin Syamaun alias Apa Syaron ini secara tidak langsung dipahami oleh publik telah melahirkan “perang dingin” antara dirinya dengan Mualem, padahal Apa Syaron di gadang-gadang akan menjadi Calon Bupati Aceh Timur periode 2022-2025 dari PA.

Nah, keadaan ini tentunya akan berdampak pada siklus politik di Aceh Timur jelang Pilkada 2022 apalagi didalam tubuh PA sendiri ada banyak kader Partai Aceh yang akan bersaing untuk menjadi orang nomor satu dan dua di Aceh Timur.

Ada sejumlah nama yang dianggap potensial sebagai Calon Bupati dari internal PA yaitu Muhammad Aiyub alias Kupiah Seuke (Peureulak) yang saat ini menjabat sebagai Plt ketua DPW PA Aceh Timur yang di SK kan oleh Mualem, selanjutnya Iskandar Usman Al Farlaky (Peureulak), mantan Aktivis menjabat anggota DPRA dua periode, kemudian ada nama pengusaha muda Sulaiman alias Tole (Idi) yang punya hubungan dekat dengan Bupati Aceh Timur dan sejumlah panglima Sagoe dan terakhir ada nama Azhari Alias Maop (Idi) yang juga memiliki kans sebagai cabup dari PA.

Nama Syahrul Bin Syamaun alias Apa Syaron diperkirakan tidak akan masuk bursa dalam seleksi atau mendapat rekomendasi dari Mualem untuk menjadi Cabup Aceh Timur, hal ini tentu saja akibat efek perang dingin soal SK Pemberhentian dirinya sebagai ketua DPW PA Aceh Timur dengan Mualem, ibaratnya Apa Syaron seperti seorang sopir perusahaan yang mobilnya diambil kembali oleh perusahaan dan mobil diserahkan ke sopir yang lain.

Apes benar nasib Apa Syaron, berharap dapat maju sebagai calon Bupati Aceh Timur pada periode mendatang tapi tampaknya impian tersebut menjadi kandas, mungkin saja takdirnya memang cukup untuk menjadi Wakil Bupati Aceh Timur dua periode, ya inilah balada dan dilema Apa Syaron dari “Aceh Timur Bereh menjadi Aceh Timur Peudeh,” [ ]