LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Fauziah Bireuen merugi hingga Dua Belas juta rupiah setiap harinya untuk melayani pasien cuci darah (Hemodialisis) yang mencapai 30 pasien setiap hari.
Sehingga direktur RSUD dr Fauziah Bireuen harus mencari cara untuk menutupi kerugian yang dialami rumah sakit plat merah itu.
Hal itu disampaikan Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen dr Mukhtar MARS disela – sela menyambut kedatangan kunjungan kerja pangdam Iskandar Muda di pendopo Bupati Bireuen pada Kamis 8 Agustus 2024 malam.
“Kerugian mencapai 12 juta rupiah setiap harinya untuk melayani pasien cuci darah saja. Untuk menutupi kerugian itu saya yang memikirkannya,” ungkap dr. Mukhtar.
Ia mengaku Kerugian itu disebabkan karena biaya yang dikeluarkan pihak Rumah Sakit dr Fauziah untuk melayani pasien yang cuci darah akibat gagal ginjal itu lebih besar dari biaya yang bisa diklaim pihak BPJS kesehatan.
“Nilai yang dibayar BPJS dengan nilai yang dikeluarkan untuk BHP hampir sama. Kemudian Setelah dipotong jasa dokter dan perawat sudah rugi,” sebut dr Mukhtar.
dr Mukhtar menambahkan, Selain pasien Hemodialisis, pasien yang mengalami operasi bedah pada bagian tulang belakang mengeluarkan biaya mencapai ratusan juta sedangkan yang yang dibayar BPJS tidak sampai 40 puluhan juta. (Rahmad Maulida)