LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko SH, MH bersama sejumlah personil melakukan giat sambang sarapan nasi bungkus bareng bersama tukang ojek, Harlan, tukang becak, tukang parkir di pangkalan Terminal Kota Juang Bireuen pada Kamis 24 Agustus 2023
Kegiatan tersebut digelar saat melaksanakan Patroli Perintis Presisi bersama Polwan dan Personil Satsamapta, dengan beralaskan Plastik, orang nomor satu di Polres bireuen tersebut duduk bersama sambil menyantap Nasi Bungkus.
AKBP Jatmiko terlihat begitu dekat dan akrab dengan masyarakat di wilayah hukumnya, ia tidak canggung berbincang dengan tukang ojek dan petugas parkir.
” Alhamdulillah hari ini saya bersama Polwan dan Personil Satsamapta, bisa duduk dan makan bersama dengan saudara – saudara kita warga terminal, ini merupakan bentuk bagaimana rasa saling berbagi dan memberi dengan sesama kita, kita semua sama, tidak ada perbedaan harus saling melengkapi dan menyayangi antar sesama” Ucap mantan Kapolres Simeulu itu
Kegiatan yang digelar Kapolres Bireuen tersebut mendapat apresiasi warga terminal, mereka mengatakan sikap seorang kapolres yang bersahaja dan mau dekat dengan semua kalangan Masyarakat.
“Kapolres Bireuen luar biasa, mau duduk bersama kami masyarakat bawah sambil makan nasi bungkus, jarang-jarang kami bisa bercengkrama dengan orang nomor 1 di Kepolisian Bireuen, terima kasih pak Kapolres Jatmiko” ujar salah satu tukang becak
Kegiatan ini selain untuk berbagi, juga sebagai bentuk silaturahmi dan bentuk kedekatan Kapolres dan jajaran dengan masyarakat.
Kapolres Bireuen menyatakan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan suasana keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif.
“Ini adalah kegiatan silaturahmi dengan masyarakat, sekaligus kita berikan pemahaman agar tidak terjebak dalam konstelasi politik jelang Pemilu 2024 yang semakin dekat,” ujarnya.
AKBP Jatmiko berharap melalui kegiatan makan bersama seperti ini, keakraban antara polisi dengan masyarakat di semua lapisan semakin terjalin dengan baik.
“Melalui kebersamaan ini, kami juga memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh isu-isu sensitif atau kabar bohong (hoax) yang bisa menimbulkan perpecahan,” jelasnya.
“Kami yakin dengan membangun kebersamaan masyarakat, hal-hal yang tidak diinginkan akan bisa ditangkal dan dicegah. Sebab, pada dasarnya kondusivitas suatu wilayah tak lepas dari kondisi masyarakatnya. Jika masyarakatnya baik, maka akan dampak baik pula terhadap semuanya,” pungkas AKBP Jatmiko (Red)
