LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Kondisi Kuala Pawon di Desa Punjot Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen sangat memprihatinkan karena tidak tersentuh bantuan Pemerintah sejak puluhan Tahun.
Kuala yang menjadi jantung mata pencaharian para Nelayan, Petani tambak dan petani sawah di Kecamatan Jangka itu tidak berfungsi sehingga menyebabkan 5000 hektar Tambak tidak bisa digunakan.
Bukan hanya itu ratusan nelayan tidak bisa melaut, begitu juga dengan ribuan hektar sawah yang tiap tahunnya gagal panen karena dangkalnya bibir Pantai Kuala Pawon.
Keuchik Alue Kuta Kecamatan Jangka, Rizal atau akrab disapa Waled yang ditemui media ini di lokasi pada Selasa 26 September 2023 mengungkapkan akibat dangkalnya Kuala Pawon ribuan petani tambak, Nelayan dan petani sawah sangat dirugikan.
“Disini mata pencaharian masyarakat, nelayan, Petani tambak dan petani sawah, Kuala Pawon ini satu-satunya jalur keluar masuk air ke tambak, mengalirnya air sawah serta tempat bersandarnya Boat nelayan,” ungkap Waled
Waled meminta Pemerintah Kabupaten Bireuen, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat jangan menutup mata dengan kondisi masyarakat Jangka, kondisi Kuala seperti itu sudah dibiarkan selama Puluhan tahun
“Kami tidak tahu lagi mengadu kemana, Pemerintah seolah menutup mata dengan kondisi kami disini, perekonomian tidak jalan, tambak tidak berfungsi, nelayan tidak melaut, sawah gagal panen, kita berharap agar segera ditangani,” pinta Waled
Hal senada juga diungkapkan tokoh masyarakat setempat, Busyra kondisi Kuala dangkal sudah berlangsung puluhan tahun, setiap 4 bulan sekali masyarakat sekitar berkumpul untuk melakukan pengerukan dengan peralatan seadanya.
“Setiap 4 bulan sekali Harus melakukan melakukan Gotong Royong mengeruk bibir Kuala dengan peralatan seadanya agar air bisa keluar masuk, itupun tidak maksimal dan hanya bertahan 3 bulan,” bebernya
Untuk itu, dia berharap pemerintah setempat mau memperhatikan keadaan tersebut dan melakukan pengerukan, agar kesulitan nelayan dan para petani bisa teratasi
“Kami berharap Pemerintah melakukan pengerukan dan dibangunnya Jetty agar Kuala tidak lagi tertimbun pasir karena ini tergantung hajat hidup orang banyak,” pintanya
Beberapa bulan terakhir kata Busyra Kuala Pawon tidak berfungsi sama sekali, namun berkat bantuan salah satu Caleg DPRA dari PKB Muhibuddin ST Kuala sudah berfungsi.
Dengan menggunakan Biaya Pribadi, Muhibuddin menurunkan 1 unit Excavator atau Beko selama Seminggu melakukan pengerukan bibir pantai Kuala Pawon agar bisa berfungsi.
Muhibuddin yang ditemui di lokasi menyebutkan, bantuan yang diberikan tidak berhubungan dengan Politik serta dirinya sebagai Caleg, namun sebagai putra asli Jangka merasa miris dengan kondisi para nelayan dan petani disana.
“Sangat sedih kita melihat kondisi para nelayan dan para petani, seolah masyarakat disini belum merdeka, pemerintah seolah tidak peduli, sehingga saya mengambil inisiatif menurunkan alat berat melakukan pengerukan, meskipun tidak maksimal setidaknya sudah bisa sedikit berfungsi,” ujar Bacaleg DPRA Nomor 4 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu (Red)