Iklan Lintas Nasional

Sosok  

Makna Idul Adha dan Qurban Ditengah Pandemi Bagi Hj. Rizayati

LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Hari ini Selasa 20 Juli 2021 atau 10 Dzulhijjah 1442 H seluruh umat Islam di dunia menyambut Hari Raya Idul Adha, karena ditengah Pandemi Covid19 Pemerintah Arab Saudi meniadakan ibadah haji dan diperingati dengan sangat terbatas.

Di hari yang sakral ini Umat Muslim melaksanakan kegiatan Sunnah seperti dianjurkan Nabi Muhammad SAW, diawali dengan Takbir, Sholat Idul Adha, pemotongan hewan qurban, silaturrahmi sesama hingga ziarah kubur.

Namun makna Idul Adha dan hakikat Qurban itu sendiri sangatlah luas karena mencerminkan hubungan secara vertikal kepada Allah SWT (Habluminallah) dan hubungan secara horizontal sesama manusia (Habluminannas).

Salah satu Tokoh Perempuan Asal Aceh Dr. (Cn) Hj. Rizayati SH MM memaknai Idul Adha 1442 ditengah pandemi ini, seharusnya jadi titik balik untuk membantu sesama dan menguatkan solidaritas sosial.

Disinggung terkait makna Idul Adha dan hakikat qurban, Presdir PT Imza Rizky Jaya Group tersebut mengaku hanya menyebut 2 hal yang sangat penting dalam hidup dan menjalani kehidupan.

“Kita manusia sangat baharu, dan fakir Ilmu karena yang lengket dibadan bukan punya kita, semua kepunyaan Allah SWT, kalau terkait makna Idul Adha dan hakikat Qurban adalah Hablumminallah dan Habluminannas,” ujar perempuan 36 Tahun tersebut pada Selasa 20 Juli 2021

Menurut perempuan berjuluk Srikandi Cut Nyak Cahaya Jempa tersebut saat ini Indonesia sedang menghadapi musibah, diterpa Pandemi Covid19 tanpa akhir, namun tidak boleh berputus asa, cobaan harus dihadapi dengan sabar.

“Saat ini kita masih diterpa musibah pandemi Covid19, situasinya tidak mudah, tapi kita harus tetap berjuang bersama. dengan saling bantu antar sesama, banyak saudara kita yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan saat ini,” lanjut Presiden Partai Indonesia Terang ini

Lebih lanjut Istri dari H. Imran Abdul Hamid ini mengatakan bahwa, berqurban dalam ibadah Idul Adha itu yakni spirit berkorban dalam hidup dan melakukan kebaikan. Dalam beragama serta kehidupan berbangsa dan bernegara juga memerlukan pengorbanan lahir dan batin sebagai wujud dari ketulusan, pengabdian, dan ibadah semata karena Allah demi meraih ridha dan karunia-Nya.

“Tidak ada yang diperoleh tanpa pengorbanan, sebagaimana ujian Allah SWT kepada Nabi Ibrahim, hikmah dari segala peristiwa qurban tidak lain tidak bukan adalah untuk memperoleh Ridha Allah,” ujar Hj. Rizayati

Menurut Cut Nyak Riza, secara lahiriah setiap yang berkorban menyembelih hewan qurban dan membagikannya kepada sesama, tetapi sejatinya yang bersangkutan berqurban kepada Allah dengan berani mengorbankan sesuatu yang dimilikinya untuk sesuatu yang lebih utama.

“Akhirnya, di momentum Idul Adha ini saya mengajak semuanya untuk bersama-sama untuk saling membantu dan menguatkan dalam menghadapi musibah pandemi ini, dengan kakuatan kita bersama Insya Allah semuanya akan mudah dihadapi (AN)