LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Pemerintah bersiap kembali menambah utang baru di tahun 2021. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pada semester II 2021, pemerintah akan mencari tambahan utang sebesar Rp 515,1 triliun. Angka tersebut dipatok lebih rendah dari rencana dalam Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021.
“Ini hal yang bagus. Kita bisa mengurangi kenaikan utang, yang tadinya Rp1.177 triliun jadi Rp 958 triliun atau turun 18,6%,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam video virtual, Senin 12 Juli 2021.
Kata dia, pembiayaan utang sepanjang semester I merupakan bentuk konsekuensi dari kebijakan fiskal yang ekspansif melalui perluasan berbagai program stimulus fiskal dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat dan akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
“Kita semua tahu, APBN 2021 memang masih alami atau sebagai countercyclical sangat penting untuk melindungi rakyat dan ekonomi, memang desain defisit APBN 2021 mencapai 5,7%,” jelasnya.
Saat ini, pendapatan negara hingga akhir tahun diprediksi mencapai 101% dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun. Jika diperinci, penerimaan pajak akan mencapai 95,7% atau lebih rendah sekitar Rp53,3 triliun dari target 2021 sebesar Rp1.229,6 triliun.
Kepabeanan dan cukai diperkirakan mencapai 104,3% atau lebih tinggi Rp9,1 triliun dari target 2021 sebesar Rp215 triliun. Sementara, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diperkirakan mencapai 119,9% atau lebih tinggi Rp59,5 triliun dari target Rp298,2 triliun (Sindo)