LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Pengusaha Jusuf Hamka mengungkapkan bank syariah lebih kejam dibandingkan bank konvensional. Pengalaman buruk itu dia alami sendiri di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Mulanya dia menceritakan upaya yang dilakukan perusahaannya dalam menghadapi situasi sulit imbas pandemi COVID-19. Dia menjelaskan holding Citra Marga Group kebetulan memiliki likuiditas sekitar Rp 6 triliun.
Lalu dia mengatakan bahwa anak-anak perusahaan masih banyak utang di bank, dan dia menginstruksikan agar utang-utang tersebut segera dilunasi.
“Saya bilang: holding mendingan ambil over utangnya karena kalau bank-bank sekarang itu kejam. Kalau lagi panas kita dikasih payung istilahnya. Begitu hujan, payungnya diambil, kagak boleh dipakai sama dia dan saya sudah pernah ngalamin berkali-kali,” kata Jusuf Hamka dilansir dari detik.com pada Kamis 22 Juli 2021
Kata dia jangan sampai nanti terkena kolektibilitas. Sebab, masalah kolektibilitas ini menyangkut nama baik. Dirinya yang sudah membangun nama baik selama 64 tahun, tak ingin gara-gara utang mandek menjadi masalah.
“Sebab, bank-bank ini ya maaf-maaf saja, bank ini seperti kata Ustaz Yusuf Mansur, jangankan bank konvensional, bank syariah lebih kejam, lebih kejam itu benar, saya nyatakan itu bank syariah lebih kejam,” tegasnya.
Mengapa dia menyebut bank syariah kejam? Jusuf Hamka pernah meminta bunga utang diturunkan tetapi tidak dikasih, sementara ketika pihaknya ingin melunasi utang pun tak diberi jalan.
“Aneh, lucu tapi nyata,” sebut pengusaha jalan tol tersebut.
Dia pun menceritakan ada kasus pada bulan Maret 2021 terhadap bank syariah yang tak ingin dia sebutkan namanya. Jusuf Hamka mempolisikan kasus tersebut.
Jusuf Hamka melaporkan bank syariah tersebut ke kepolisian karena uang yang dia setorkan sebesar Rp 800 miliar untuk bayar utang, uangnya tidak diterima oleh bank sebagaimana mestinya, justru malah diambil untuk membayar bunga utang.
“Saya nggak boleh ngelunasin terus tiap bulan bunga saya diambil dari sana. Sangat tidak fair, saya buat laporan polisi dan ini proses berlanjut. Uangnya akhirnya saya bilang ‘kalau begitu pulangin dong uang saya kan ada bunganya, ada argonya’,” tuturnya.
Dia pun dibuat heran karena uang Rp 800 miliar yang dia setor hanya dikembalikan Rp 690 miliar.
“Dia pulangin Rp 690 miliar, Rp 110 miliar dia tahan buat pembayaran bunga atau apa lah. Saya bilang kan saya mau lunasin. Nah, ini bank syariah yang menurut saya zalim, kejam dan kemaruk. Jadi orang bilang ini lintah darat gitu,” tambahnya. (Red)