Iklan Lintas Nasional
Daerah  

Proyek Perkerasan Jalan 1,4 Milyar di Aceh Timur Diduga Dikerjakan Asal Jadi

LINTAS NASIONAL – ACEH TIMUR, Masyarakat Desa Kuala Simpang Ulim meluapkan kekecewaannya terkait pekerjaan perkerasan jalan yang diduga dikerjakan asal-asalan oleh rekanan CV Aceh Lam Jaya beralamat Kota Langsa yang bersumber dari APBK Aceh Timur Tahun 2022 senilai 1,4 Miliar.

Menurut amatan Media lintasnasional.com pada Sabtu 19 November 2022 proyek tersebut dimulai dari lintasan jalan Desa Bantayan dan Kuala Simpang Ulim Kecamatan Simpang Ulim.

Keuchik Kuala Simpang Ulim Idris atau yang akrab disapa Abu Rih menuturkan bahwa sejumlah warga mendatangi rumahnya untuk mengkomplain atas pekerjaan proyek perkerasan jalan tersebut.

“Warga yang datang mengadu langsung kepada saya selaku Keuchik untuk disampaikan kepada pihak rekanan supaya pekerjaannya dilakukan sesuai spek, masa tanah liat dijadikan bahan untuk perkerasan jalan, ini betul- betul tidak bisa ditolerir karena sangat mengganggu kelancaran transportasi antar warga desa baik dari dan menuju Kuala Simpang Ulim”, Kata Keuchik Idris.

Keuchik Idris melanjutkan bahwa jalan tersebut sangat susah dilewati karena berlumpur sehingga beberapa kendaraan milik warga terutama kendaraan roda empat ada yang tidak dibawa pulang dan dititipkan ditempat sanak saudara di kota Simpang Ulim.

“Ada ibu-ibu yang terperosok saat pulang belanja ke Pasar Simpang ulim.jangan menunggu korban baru kemudian diatasi, selaku Keuchik saya minta kepada pihak rekanan atau perusahaan untuk turun kelapangan termasuk PPTK dan Konsultan Pengawas, apa kami tidak dianggap warga Aceh Timur sehingga proyek itu dikerjakan cilet-cilet”, ungkap Abu Rih.

Sementara itu, Auzir Fahlevi SH yang merupakan tokoh muda Kecamatan Simpang Ulim yang juga salah satu Advokat di Aceh turut prihatin dan kecewa dengan pelaksanaan proyek perkerasan jalan tersebut.

“Sebagai putra daerah turut prihatin dan kecewa apalagi ini akses jalan yang amat penting menuju Kuala Simpang Ulim yang merupakan basis atau sentral perekonomian masyarakat terutama di sektor kelautan dan perikanan, tidak ada alasan bagi rekanan untuk tidak mengerjakan jalan tersebut secara maksimal dan fungsional karena anggarannya lumayan besar mencapai 1,4 Milyar”, jelas Auzir.

Ia pun mengaku telah melaporkan perihal tersebut ke Pj Bupati Aceh Timur, Plt Sekda dan Kapolres Aceh Timur supaya mendapat atensi.

Sementara itu Pihak Rekanan dan Konsultan Pengawas Proyek belum bisa dihubungi karena nomor selulernya dalam keadaan tidak aktif. (AN)