LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Camat Juli Kabupaten Bireuen Doli Mardian SE, MSM bersama ASN dan Keuchik di 32 Kecamatan setempat menggelar Deklarasi damai dan Netralitas dalam Pilkada Tahun 2024.
Deklarasi Netralitas tersebut dihadiri oleh unsur Muspika Juli, Diantaranya, Kapolsek, Danramil, ASN, Pendamping Desa, Pendamping Keluarga Harapan (PKH) serta Keuchik se Kecamatan Juli yang berjumlah 36 Desa, acara berlangsung di Aula Kantor Camat Juli Kabupaten Bireuen pada Rabu 20 November 2024.
Camat Juli Doli Mardian menegaskan kepada Keuchik, Perangkat Desa dan ASN agar menjaga netralitas menjelang dan sesudah Pilkada.
“ASN, Keuchik dan perangkat Desa harus menjaga dan menegakkan prinsip netralitas dalam melaksanakan fungsi pelayanan publik, baik sebelum, selama maupun sesudah pelaksanaan Pilkada Bireuen tahun 2024,” tegas Camat Juli
Camat Doli juga berharap kepada seluruh ASN, para Keuchik dan seluruh perangkat desa, agar fokus bekerja sesuai Tupoksi masing-masing, tidak perlu ada rasa tertekan atas pelaksanaan Pilkada ini.
“Kita semua bebas berdemokrasi, biarkan masyarakat menentukan pilihan sesuai keinginan masing-masing, netralitas bukan berarti tidak ikut memilih namun tidak boleh mengajak dan bekerja untuk pemenangan salah satu Paslon,” harap Camat Doli
Ia mengungkapkan netralitas sangat penting bagi ASN, Keuchik dan perangkat Desa yaitu demi menjaga pelaksanaan Demokrasi yang bersih dan berkualitas dalam Pilkada 27 November 27 November mendatang.
“Harapannya netralitas ini dapat menjadi teladan bagi seluruh Keuchik Gampong dan masyarakat dan menjadi landasan pelaksanaan Pilkada yang adil, bersih, dan bermartabat di Kabupaten Bireuen,” tegasnya
Selain itu dalam Deklarasi tersebut Camat Doli bersama para ASN dan Keuchik juga menolak Politik uang atau money Politik di Pilkada Bireuen.
“Kami juga menolak praktik politik uang dan segala jenis pemberian dalam bentuk apa pun untuk kepentingan Pilkada Bireuen,” imbuh Doli
Ia juga meminta para Keuchik dan ASN agar menghindari konflik kepentingan, tidak melakukan praktik-praktik intimidasi dan ancaman kepada perangkat desa, antar perangkat desa, dan seluruh elemen masyarakat, serta tidak memihak pada pasangan calon tertentu.
“Saya berharap semua pihak yang hadir agar menggunakan media sosial secara bijak, dan tidak digunakan untuk kepentingan pasangan calon tertentu, serta tidak menyebarkan ujaran kebencian,” pungkas Camat Doli Mardian (Red)