LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Partispasi Pemilih di Kabupaten Bireuen dalam Pemilihan kepala Daerah Tahun 2024 lebih kecil dibandingkan dalam Pileg dan Pemilihan Presiden beberapa Waktu lalu.
Pantauan wartawan di situs pilkada2024.kpu.go.id, pada Jumat 29 November 2024 setiap TPS rata-rata masyarakat hanya 70 persen yang menggunakan hak pilih.
Dari 609 Desa masyarakat yang menggunakan hak Pilih diperkirakan hanya mencapai 70 persen.
Namun ada satu Desa di Kabupaten Bireuen yang antusiasme masyarakat sangat tinggi dalam menggunakan hak pilih mencapai 100 persen yakni Gampong Lancok Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen.
Dilihat dari hasil C1 Gampong Lancok jumlah pengguna hak pilih yang terdaftar di DPT berjumlah 390 pemilih, sementara surat suara yang diterima berjumlah 410 itu sudah termasuk surat suara cadangan 2,5 persen.
Jumlah suara yang terpakai di Desa Lancok sejumlah 391 surat suara, sementara surat suara yang dikembalikan atau tidak terpakai sejumlah 19 suara, dari rekap C1 pengguna hak pilih di Desa tersebut mencapai 100 persen ditambah dengan surat cadangan 1 lembar yang terpakai.
Masih di Desa Lancok yang memiliki 1 TPS, dari hasil C1 untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur paslon 02 Mualem-Dek Fadh memperoleh 391 suara atau 100 plus 1. sementara Paslon 01 Bustami – Fadhil Rahmi Nol suara.
Untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bireuen Pasangan 01 Murdani – Muhaimin memperoleh 5 suara, untuk Paslon 02 Husaini M. Amin – Husaini memperoleh 386 suara, sementara Paslon 03 H. Mukhlis – Razuardi tidak ada yang mencoblos satupun alias Nol suara.
Salah satu warga Samalanga yang dijumpai media ini mengatakan ada keanehan yang terjadi di Gampong Lancok tersebut, selain hak pilih 100 pesen, Paslon 01 untuk Gubernur dan Paslon 03 untuk Bupati tidak ada suara satupun.
“Itu aneh memang, rata-rata semuanya sepi pemilih, justru 1 Desa tersebut mencapai 100 persen, dan lebih abeh lagi untuk Gubernur disapu bersih oleh Paslon 02 serta untuk Bupati Paslon 03 juga nihil suara, padahal kan ada saksi masing-masing Paslon di TPS tersebut,” ujar warga yang namanya tidak ingin disebutkan
Ia meminta kepada pihak penyelenggara Pemilu untuk Desa tersebut agar dibuka ulang dan dilakukan pemeriksaan agar tidak ada yang dirugikan.
“Ini patut dipertanyakan kepada penyelenggara, lebih baik kotak suara di TPS tersebut dibuka ulang agar menghilangkan kecurigaan dan tidak ada yang dirugikan,” pinta warga yang juga merupakan salah satu tokoh di Kecamatan Samalanga (Red/M. Reza)