LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Forum Komunikasi Pemuda Mahasiswa Bireuen (Forkopmabir) DKI Jakarta Agussalim mengapresiasi sikap Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST yang menolak rencana pembelian mobil dinas Bupati dan Wakil Bupati Bireuen yang akan dibahas dalam APBK Perubahan 2025.
Dalam pernyataannya Bupati meminta Anggaran yang mencapai 4 Milyar itu agar dialihkan untuk pembangunan rumah warga miskin atau rumah Duafa.
“Kita mendukung penuh sikap Bupati dan Wakil Bupati Bireuen yang secara tegas menolak pengadaan mobil Dinas yang dianggarkan dalam APBK Perubahan Tahun ini,” ujar Aktivis yang akrab disapa Agsal itu pada Rabu 19 Maret 2025
Kata Agsal, langkah tegas Bupati Mukhlis yang menolak pembelian Mobil Dinas selama menjabat patut di apresiasi oleh semua pihak, sangat langka ada Pimpinan Daerah yang baru dilantik menolak pengadaan mobil Dinas.
“Langkah tegas dan komitmen Bupati Bireuen patut diapresiasi, jarang-jarang ada Kepala Daerah yang menolak pembelian mobil Baru dan anggarannya dialihkan untuk pembangunan rumah warga miskin,” ungkap Agsal
Agsal yang juga Ketua Ikatan Mahasiswa Pasca Sarjana Aceh Jakarta (IMPAS) itu mengungkapkan, sikap Bupati Bireuen akan menjadi Role model untuk Kepala Daerah lainnya khususnya di Aceh yang mengalihkan anggaran Mobil Dinas untuk kepentingan masyarakat.
“Ini merupakan keputusan yang sangat positif, sejak pemekaran Bireuen Tahun 1999, baru kali ini ada Bupati yang Menolak pembelian Mobil Dinas baru dan anggarannya dialihkan untuk kemaslahatan masyarakat,” sebut Agsal
Forkopmamabir juga menilai langkah Bupati dan Wakil Bupati Bireuen ini menunjukkan kepemimpinan yang mengutamakan efisiensi anggaran dan menjadi teladan bagi kepala Daerah lainnya.
“Keputusan Bupati dan Wabup Bireuen.menolak mobil dinas baru adalah langkah bijak dan patut ditiru. Pemimpin harus menunjukkan komitmen untuk mendahulukan kepentingan masyarakat daripada kenyamanan pribadi,” tutur Agsal
Lebih Agsal menerangkan, sikap Bupati Mukhlis menunjukkan kepeduliannya terhadap pengelolaan anggaran yang transparan dan berpihak pada masyarakat. Forkopmamabir optimis bahwa ini akan menjadi awal perubahan pola pikir para pemimpin untuk lebih mengutamakan kepentingan rakyat.
“Kalau mobil yang lama masih layak pakai, kenapa harus membeli yang baru, Anggaran pembelian mobil lebih baik dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat, kalau anggarannya 4 Milyar, akan terbangun ratusan rumah warga Miskin di Kabupaten Bireuen,” pungkas Agsal (Red)